Rabu, 06 Maret 2013

5S dengan Balanced Scorecard


Hubungan 5S dengan Balanced Scorecard
Oleh. Janususilo

Meningkatnya kompetisi global dan lokal merupakan kenyataan yang banyak perusahaan dengan berbagai ukuran harus hadapi setiap hari. Lingkungan daya saing yang lebih agresif mengharuskan mereka untuk terus-menerus meningkatkan produktivitas mereka dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup jangka panjang serta kualitas dan kuantitas pekerjaan yang mereka berikan.

Produktivitas dan daya saing dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor eksternal mencakup politik, sosial dan kondisi ekonomi, mekanisme kelembagaan dan kebijakan pemerintah. Meskipun faktor ini dapat memiliki dampak yang signifikan, perusahaan tidak dapat mengendalikan mereka.

Namun perusahaan memiliki kontrol yang lebih besar pada faktor internal, yang mereka dapat manfaatkan untuk meningkatkan kinerja mereka. Faktor-faktor ini termasuk:

r  Menghormati hak-hak buruh
r  Penggunaan peralatan dan teknologi yang tersedia secara efisien
r  Mengembangkan dan memanfaatkan keterampilan para pekerja
r  Menyediakan lingkungan kerja yang aman dan sehat
r  Terapkan praktek-praktek manajemen partisipatif

Implisit didalam masing-masing perusahaan dalam meningkatkan kinerja adalah pemahaman bahwa cara orang diperlakukan dan dikelola serta cara mereka berkomunikasi dan bekerjasama satu sama lain sangat penting untuk produktivitas dan daya saing.
 

Dalam rangka peningkatan Produktivitas di Organisasi/Perusahaan perlu dilandasi oleh Disiplin, Sikap Mental dan Kerjasama Team yang Solid yang mengarah kepada pencapaian Tujuan yang telah ditetapkan dalam Perencanaan Strategik suatu Perusahaan. Untuk itu dibutuhkan kerjasama di tempat untuk:
r Memfasilitasi  kesepakatan mengenai kebijakan bisnis dan praktek-praktek tempat kerja yang dirancang untuk peningkatan produktivitas
r Memperkenalkan metode-metode kerja baru di berbagai area kerja di perusahaan.
r Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
r Meningkatkan fleksibilitas perusahaan dan mengurangi waktu yang diperlukan untuk merespon pergeseran pasar
r Mendorong inovasi dan untuk berbagi informasi

Untuk itu dapat membangun kerjasama ditempat kerja harus memiliki : Kepercayaan , Respect dan Komunikasi antara Pekerja dan mansjemen



Kerjasama akan dapat terjalin  dari tiga faktor tersebut dan didukung oleh :
1.      Displin, Disiplin  atas dasar  keterpaksaan  terjadi  karena  diawasi  ketat  dengan  sanksi  berat. Tanpa pengawasan maka kembali seperti semula, jadi tidak menjadi kebiasaan. Sedangkan disiiplin atas dasar kesadaran sendiri adalah abadi karena telah menjadi kebiasaan  sehari-hari  dan menjadi  sikap mental dan sikap hidup, karena  dilakukan secara sadar. Hal ini dapat dicapai karena :memahami manfaat; dimulai dari yang mudah dan meningkatkan motivasi dan moral, sesuatu yang memberi hasil nyata walaupun hanya sedikit, akan menyenangkan dan   memberi   kebanggaan   dan   mau   mengerjakannya   berulang-ulang   atas kemauan sendiri
2.      Sikap Mental yang lebih Produktif adalah Perubahan  tabiat  buruk  menjadi  disiplin  hanya dapat  dilakukan  secara  bertahap  dan  sistematis  mulai  dari  yang  mudah  ketingkat yang lebih sulit, dari yang sederhana (praktis) ketingkat yang lebih sulit (sedikit demi sedikit), dari hal yang kecil ke hal lebih besar, dimulai dari diri sendiri ditempat kerja.

5S merupakan metoda pendekatan untuk menanamkan disiplin atas dasar kesadaran sendiri  di  rumah  tangga,  disekolah  dan  di  tempat  kerja.  Pendekatan  5S  adalah melakukan sesuatu dari yang mudah, kecil tapi terus menerus hal ini dikenal dengan Kaizen.

Menurut  pendekatan  5S  disiplin  itu  diartikan  sebagai  sikap  mental  manusia  yang dengan  sadar  dan kreatif  (tanpa  tekanan)  mau menciptakan  suatu  kondisi  diri dan lingkungannya             sesuai dengan             prinsip-prinsip produktivitas.   Dengan demikian penekanan  bukan  pada  aturan  yang  dibuat,  akan  tetapi  pada  proses  bagaimana manusia itu menciptakan aturan pada dirinya dengan mudah dan sederhana (praktis) sesuai dengan standar operasi.
5S adalah rangkaian kegiatan sebagai berikut yang dilakukan terus menerus :
      Sisihkan barang yang tidak diperlukan menjadi basis dari plant relayout.
      Susun barang yang diperlukan menjadi basis dari inventory dan online information.
      Sasap atau seka semua bagian mesin dan peralatan menjadi basis dari TPM
      Sosoh adalah Susun SOP dan Lakukan Sebagai Standar Pelaksanaan Pekerjaan
      Suluh kepada semua untuk menjadikan kebiasaan secara otomatis menjadi basis TQC dan Corporate Culture

 

ced Scorecard, Six Sigma, Knowledge Management, BPR, Core Competencies Blue Ocean
 

Dari gambar dapat dilihat tahapan penggunaan tools sebagai berikut:
·        Anda tidak Mungking menyusun kembali layout melalui penerapan industrial engineering Practices (EIP) , jkia dalam stu tempat masih banyak sampah, kotoran dan barang-barang yang semerawut
·        Anda tidak mungkin mengetahui potensi kerusakan peralatan dan memperbaikinya segera melalui Total Productive maintenance (TPM) kalau peralatan penuh debu dan kotoran
·        Anda  tak  mungkin   menghindar   dari  kecelakaan   tertimpa   tumpukan   barang sebelum menata tingginya barang yang ditumpuk, (K3)
·        Anda tidak termotivasi  dan moral turun akibat tempat yang tidak teratur, bersih dan higieni


















Dengan Menerapkan 5S sebagai fondasi peningkatan produkivitas yang bermuara pada : Produksi, Quality, Cost, Delivery, Safety dan Moral
 



P
 
Dalam Hubungannnya dengan Balanced Scorecard  adalah untuk meningkatkan produktivitas melalui 4 perspektif yaitu : Financial, Customer, Internal Process dan Learning & Growth untuk meningkatkan profit suatu perusahaan melalui kebijakan Peningkatan Pendapatan datau pengurangan biaya produksi. Jika kita amati maka semua bermuara kepada PQCDSM yang lebih efisien dan efektif. Hal tersebut akan tercapai dengan persyaratan : Pekerja Yang memiliki sikap mental Produktif, Self Disiplin, Kerjasama, Komptensi yang dibutuhkan dalam jabatannya.
Dengan demikian sangatlah kuat hubungan 5S dengan penerapan BSC di dalam Perusahaan sebagai salah satu tools dalam upaya Peningkatan produktivitas secara Berkelanjutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar